WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

9.17.2008

Temukan Pepaya Unggul, Dosen IPB Raih Rusnas Award


Salah seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ir
Sriani Sujiprihati, MS, pengajar di Departemen Budi Daya Pertanian,
Fakultas Pertanian (Faperta) mendapatkan penghargaan Riset Unggulan
Strategis nasional (RUSNAS) Awards.
"Penghargaan itu telah diterima pada hari Kebangkitan Teknologi
Nasional ke-9 di Auditorium Graha Bhakti Puspiptek, Serpong,
Tangerang, tahun lalu," kata Kepala Humas IPB, drh Agus Lelana di
Bogor, Rabu.

Penyerahan penghargaanya langsung dilakukan oleh Presiden Republik
Indonesia (saat itu), Megawati Soekarnoputri.

Ia menjelaskan, Sriani Sujiprihati berhasil memuliakan bibit pepaya
dan membuahkan Pepaya unggul yang berbeda dari pepaya yang ada di
Indonesia saat ini. "Yaitu Pepaya IPB 1 dan Pepaya IPB 2, untuk
Pepaya IPB 1 memiliki karakteristik kecil, rata-rata memiliki bobot
0.5 kilogram yang memang disetting untuk konsumen yang memiliki
konsumsi makan yang sedikit," katanya.

Bentuknya yang kecilnya membuat Pepaya IPB 1 ini dapat dengan
langsung dibelah dan dimakan langsung dengan sendok karena teksturnya
yang lembut.

Selain itu, rasanya manis, harum, dan genjah (mudah berbuah).

Sedangkan untuk Pepaya IPB 2 memliki karakteristik fisik buah lebih
besar dari IPB 1, dagingnya berwarna merah jingga, serta kulitnya
hijau.

"Pepaya inilah yang nantinya akan menyaingi Pepaya Bangkok dan
Hawai," katanya.

Perempuan kelahiran Ponorogo, Jatim, 28 Oktober 1955 itu sudah
melakukan pemuliaan Pepaya sejak tahun 2000 di Pusat Kajian Buah
Tropika (PKBT) IPB.

"Ketika petama kalinya program RUSNAS digulirkan, sudah banyak calon
kultivar yang akan dimuliakan, namun ternyata Pepaya IPB 1,2 ini
paling unggul diantaranya semua yang ada," katanya.

"Tetapi tidak menutup kemungkinan nantinya akan muncul kultivar-
kultivar unggul lainnya," tambahnya.

Ia menjelaskan, buah Pepaya IPB 1 dan 2 ini ternyata sudah dapat
dinikmati oleh masyarakat luas, terutama masyarakat sekitar Bogor.

Akan tetapi untuk bibit masih belum diedarkan. Pasaran untuk IPB 1
adalah supermarket, sedangkan untuk Pepaya IPB 2 adalah industri,
karena kandungan papainnya yang tinggi.

Sementara itu Direktur RUSNAS IPB, Prof.Dr.Ir. Syafrida Manuwoto,
M.Sc. memaparkan bahwa alasannya dilakukannya pemuliaan terhadap buah
tropika Indonesia karena derasnya buah-buah impor yang masuk ke dalam
negeri.

"Karena tidak lama lagi akan berlaku perdagangan bebas derasnya
aliran impor tersebut kemungkinan tidak dapat terbendung. Salah satu
cara untuk menanggulangi hal tersebut yaitu dengan meningkatkan daya
saing buah kita dengan pemuliaan itu," katanya.

Sumber: Mediaindo.co.id

Artikel yang berhubungan