WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

9.16.2008

Puasa dan Kesehatan

"Puasa? Tidak takut dehidrasi?" Tidak jarang pertanyaan seperti ini terlontar oleh mereka yang awam mengenai ibadah puasa. Puasa ramadhan, merupakan ibadah yang harus dilaksanankan umat muslim di mana saja.
Puasa, menahan lapar dan dahaga sejak subuh hingga maghrib, jika dihitung berarti selama kuranglebih 12 jam tak satupun nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Benarkah tidak baik bagi kesehatan?

Secara normal, makanan yang kita cerna, akan dicerna di dalam lambung. Diperlukan waktu selama enam jam hingga lambung menjadi kosong kembali. Tapi ini bergantung dari jenis makanan yang kita intake. Makanan tinggi lemak, memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna di dalam lambung. Dengan berpuasa, secara matematis, selama enam jam saluran cerna diberi waktu beristirahat. Secara kasar, kita dapat mengibaratkan saluran cerna kita seperti mesin. Tentunya lambung dan saluran cerna lainnya memerlukan waktu yang cukup untuk mengurangi beban kerjanya. Selain itu, keadaan ini akan membawa tubuh ke keadaan metabolisme basal, dimana metabolisme dalam tubuh terjadi dengan pelepasan hormon-hormon stress seminimal mungkin. Secara tidak langsung, akan mempengaruhi pada penampilan fisik yang akan terlihat lebih muda.

Bagaimana pula dengan energi yang diperlukan tubuh untuk aktifitas sehari-hari? Selama ini ada anggapan, energi yang diperlukan dipenuhi dari asupan oral. Ternyata, tubuh sudah mengaturnya sedemikian rupa. Dengan tidak adanya asupan oral yang digunakan sebagai sumber energi, maka tubuh akan memperoleh energi dengan cara memecah glikogen (cadangan energi dalam tubuh). Jika glikogen telah habis digunakan, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi sumber energi. Ini berarti pula, puasa dapat menghilangkan lemak dan mengatasi kegemukan. Dan juga tidak ada alasan bahwa puasa berarti penurunan stamina dan aktivitas.


Sekilas Info

1. Jangan anggap remeh sahur. Sahur yang terbaik, beberapa saat sebelum imsak. Begitu pula dengan berbuka. Jangan ditunda-tunda. Persepsi lapar tidak saja muncul karena terjadinya pengosongan dan pelepasan asam lambung. Tapi juga oleh penurunan kadar glukosa tubuh. Itu sebabnya dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis-manis. Semisal buah kurma dan gula, glukosa dengan cepat diperoleh dibanding nasi (karbohidrat) yang memerlukan waktu lebih panjang untuk dirubah menjadi glukosa.

2. Jangan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang dapat mengiritasi lambung. Minuman bersoda sebaiknya dihindari. Begitu pula sayur-sayuran seperti kol dan sesawi yang dapat menyebabkan pembentukan gas dalam lambung.

3. Bagi penderita maag, tentunya obat-obat maag sangat membantu. Konsumsi obat maag pada saat sahur, berbuka dan menjelang tidur.

4. Puasa tidak berarti menghentikan aktivitas olahraga. Olahraga lebih baik dilakukan sore hari dan bukan olahraga berat yang memerlukan dan menghabiskan banyak energi. Lebih baik lagi, olahraga dihentikan setengah jam sebelum berbuka, jadi ada kesempatan untuk membersihkan diri. Kan gak seru kalau sambil berbuka puasa disertai keringat yang netes-netes dan bau badan menyebar kemana-mana :p.

Jadi, masih juga takut untuk berpuasa?

disadur dari: bz.blogfam.com

Artikel yang berhubungan