WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

11.04.2008

JENIS KONTRASEPSI ALTERNATIF

Jenis kontrasepsi yang akan dibahas kali ini adalah alternatif yang tergolong kategori kontrasepsi alami. Umumnya, jenis ini lebih diminati karena efek sampingnya cenderung lebih sedikit.

Terutama bagi para wanita yang berkeinginan untuk menunda kehamilan usai masa nifas setelah melahirkan. Dengan metode kontrasepsi alami, keinginan tersebut masih dapat diwujudkan tanpa perlu merasa khawatir mengganggu produksi ASI untuk si kecil.


Apa saja yang termasuk ke dalam metode kontrasepsi alami dan keunggulan serta kekurangannya dapat di temukan lebih lanjut pada uraian berikut.


SISTEM KALENDER

• Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya.
• Sistem kalender adalah: pada masa subur tidak berhubungan seks. Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB, diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.
• Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataannya sering kurang efektif.
• Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.
• Tidak ada efek samping fisik.
• Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan atau pada waktu menyusui.



METODE LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / PEMBERIAN ASI

• Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan).
• Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM, bila:
• Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam;
• Belum mendapat haid;
• Bayinya belum berumur 6 bulan.
• Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.

sumber : bkkbn online


[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Rekor Baru dari Petani Indonesia

JAKARTA -- Luar biasa. Ungkapan ini rasanya pantas disematkan kepada para stakeholder pertanian Indonesia. Bayangkan, dalam dua tahun berturut-turut, sektor pertanian tumbuh dengan perfoma amat mengesankan. Tahun 2007, produksi padi naik 4,96%. Tahun 2008, angka produksi padi diprediksi kembali naik sampai 5,4% dari tahun lalu.

‘’Alhamdulillah. Subhanallah. Allahu Akbar!’’ Begitulah tanggapan spontan Mentan Anton Apriyantono saat mengetahui data BPS terbaru. Per 3 Nopember 2008, BPS merilis antara lain angka ramalan (ARAM) III produksi pangan 2008 sebagai berikut:

produksi padi nasional 2008 diperkirakan mencapai 60,28 juta ton GKG atau naik 5,46% dibanding produksi 2007. Produksi jagung mencapai 15,86 juta ton (naik 19,36%); produksi kedelai 761,21 robu ton (naik 28,47%).Angka-angka yang dilaporkan BPS tersebut adalah perkiraan yang bisa dicapai berdasarkan pantauan terhadap realisasi panen Januari-Agustus 2008 plus ramalan pada periode September-Desember 2008.

ARAM III biasanya selalu lebih kecil dari ASEM (angka sementara) dan ATAP yang telah memperhitungkan realisasi periode Januari-Desember.Yang juga menggemberikan adalah kinerja ekspor pertanian. Selama periode Januari-September 2008, ekspor pertanian meningkat 42.64% dibanding periode yang sama tahun 2007. Angka ini lebih tinggi dari capaian sektor industri dan sektor pertambangan. Data-data itu tentu amat melegakan. Tidak saja bagi jajaran Departemen Pertanian, tapi juga bagi Kabinet Indonesia Bersatu maupun warga Indonesia pada umumnya.

‘’Ini juga kabar baik buat para petani, penyuluh dan seluruh masyarakat pertanian Indonesia,’’ ungkap Mentan. Ini prestasi terbesar dalam sejarah pertanian Indonesia. Sekaligus juga ulangan rekor yang telah dicapai petani Indonesia tahun sebelumnya. Sekadar informasi, tahun 2007, petani Indonesia juga sukses menorehkan sejarah. Produksi padi mencapai 57,16 juta ton GKG atau naik 4,96% dari capaian produksi tahun 2006 (54,45 juta ton GKG). Demikian pula jagung, produksi 2007 mencapai 13,287 juta ton atau naik 14,45% dari capaian produksi 2006 yang 11,6 juta ton pipilan kering.Capaian itu, lanjut Mentan, sekaligus mencerminkan semangat dan kerja keras dari seluruh petani di tanah air.

Maka, atasnama pribadi dan Departemen Pertanian, Mentan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang dalam kepada para petani, penyuluh dan aparat pertanian yang telah bekerja tanpa lelah dan nyaris tanpa keluh kesah.

‘’Saya kira, kita semua pantas dan sudah selayaknya berterima kasih pada petani,’’ tegas Anton. Ketika sejumlah negara terancam krisis pangan karena produksi turun drastis oleh pengaruh iklim dan bencana alam, Indonesia berhasil lolos dari badai krisis pangan.

Tak kurang dari organisasi pangan sedunia FAO, dalam forum KTT Roma Mei 2008, memuji Indonesia sebagai negara paling responsif dan stabil dalam mengelola harga pangan. Faktanya, ketika harga pangan melambung sampai di atas 100% di sejumlah negara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, di Indonesia harga pangan cenderung stabil bahkan saat melewati lebaran dan tahun baru.Stabilitas harga pangan terbukti selama Ramadhan dan Lebaran 2008 (1429 H). Ini terjadi tentu karena ada pasokan yang cukup. Dan, dalam produksi padi dan jagung Indonesia memang pantas bersyukur.

Dalam dua-tiga tahun terakhir jumlah produksi telah melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Tahun 2007, produksi padi naik 4,96%, jagung melejik sampai 14,5% dibanding capaian produksi tahun sebelumnya. Yang lebih menggembirakan, tambahan produksi padi Indonesia telah menyumbang 35% dari tambahan produksi dunia.Data dan prestasi itu adalah bukti sekaligus memberi indikasi yang cukup valid bahwa kebangkitan pertanian Indonesia mulai menemukan momentumnya.


Deptan.go.id


[+/-] Selengkapnya...

Read More..

11.03.2008

Plastik Ramah Lingkungan dari Kelapa Sawit

Nah, Bagi pemerhati lingkungan, silahkan baca artikel bagus ini. Ayo kita jaga lingkungan kita agar tetap hijau lestari untuk anak cucu kita kelak....cie..cie...cie.... Selamat menikmati...

Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit mentah. Plastik yang selama ini beredar di masyarkat masih memakai zat kimia yang berpotensi mengganggu kesehatan manusia. Hasil samping sawit terbukti aman dari gangguan itu.

"Hasil samping ini sebagai pelunak plastik. Bahannya banyak terdapat di sekitar kita. Pemanfaatan hasil samping minyak sawit ini sekaligus bisa meningkatkan nilai jualnya," kata Basuki Wirjosentono di Kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Jumat (22/8).

Gliserol menjadi bahan pengganti dioktil ftalat atau dalam istilah kimia dikenal dengan DOP. Bahan ini bagus bereaksi dan murah harganya. Sayangnnya, zat kimia ini bersifat racun penyebab kanker pada manusia. DOP dan glicerol sama-sama bisa menjadi bahan pelunak plastik. Namun gliserol lebih aman bagi kesehatan dan tidak mengandung racun.

Dalam penelitiannya, Basuki mengubah gliserol menjadi poli gliserol agar zat ini menjadi lebih kental. Selanjutnya dia mengubahnya lagi menjadi poligliserol asetat agar senyawa ini bisa bercampur baik dengan plastik. Dia mulai melakukan penelitian ini lima tahun lalu.

Sementara ini hasil penelitiannya belum dimanfaatkan secara komersial. Di sejumlah forum internasional, Basuki sudah mengenalkannya. Produksi alat pelunak plastik ini masih dalam skala laboratorium dalam jumlah liter.

kompas.com


[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Ada Petir di Atmosfer Titan, Adakah Kehidupan di Sana?

Pengunjung yang terhormat. Ada lagi ni berita bagus. Yang senang soal planet-planet ato astronomi silahkan menikmati artikel ini.

Salah satu bulan Planet Saturnus yang bernama Titan mungkin objek selain Bumi yang mendukung kehidupan. Keyakinan para ilmuwan tersebut semakin kuat dengan dideteksinya petir di atmosfernya baru-baru ini.


"Sejauh ini, memang belum terlihat petir di atmosfer titan," ujar Juan Antonio Morente, peneliti dari Universitas Granada, Spanyol. Namun, ia mengatakan, aktivitas listrik di atmosfernya yang tebal telah terdeteksi.

Tim yang dipimpin Morente mengetahui adanya petir dari hasil rekaman data yang dikirimkan wahana milik badan antariksa Eropa (ESA) Huygens yang dilepaskan ke atmoster Titan pada tahun 2005. Huygens yang sebelumnya dibawa wahana lain bernama Cassini itu merupakan wahana pertama yang menembus atmosfer Titan yang tebal.

Saat wahana tersebut masuk ke atmosfer Titan, langsung terempas 30 derajat oleh dorongan angin yang kuat. Saat itulah, Huygens mendeteksi aktivitas listrik. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Icarus edisi terbaru.

Penemuan aktivitas listrik yang diyakini kuat sebagai petir itu menambah daftar kemiripan Titan dengan lingkungan Bumi. Sebelumnya, para ilmuwan mendeteksi danau minyak di permukaan Titan yang menjadikannya sebagai objek ruang angkasa kedua setelah Bumi yang diketahui memiliki cairan di permukaannya.

Hasil studi terbaru itu menunjukkan aktivitas listrik di sana melepaskan energi yang sebanding dengan petir di atmosfer Bumi. Yang membedakan, permukaan Titan sangat dingin dengan suhu sekitar -180 derajat Celcius sehingga makhluk apapun di Bumi tak akan kuat hidup di sana. Selama ini, petir diyakini sebagai energi yang pertama kali mereaksikan molekul-molekul organik yang merupakan benih kehidupan di Bumi.


National Geographic News

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Menyusui Dapat Mencegah Kanker Payudara

Penelitian membuktikan bahwa dengan menyusui dapat mengurangi bahaya terkena kanker payudara. Hal ini dapat terjadi jika seorang ibu menyusui anaknya dalam kurun waktu minimal setahun atau bahkan lebih. Dalam setahun, seorang ibu dapat menyusui lebih dari 1 anak, sebagai contoh; dengan menyusui 2 anak sekaligus dalam waktu 6 bulan, itu sama saja dengan menyusui 1 anak dalam waktu setahun.

Semakin lama seorang ibu menyusui anaknya, semakin kecil ia terkena resiko kanker payudara. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana menyusui bisa mengurangi resiko munculnya kanker payudara.

Pertama, saat menyusui terdapat perubahan hormonal, salah satunya yaitu penurunan hormon esterogen, yang dipercaya sebagai pemicu munculnya kanker payudara.

Teori lainnya mengatakan bahwa selama menyusui terdapat perubahan fisik pada sel payudara, sehingga payudara yang digunakan untuk menyusui memiliki antibodi lebih baik dalam melawan berbagai macam polutan dan lemak yang tidak sehat.

Menyusui setelah terdiagnosa mengidap kanker payudara diperbolehkan dan dianggap aman apabila, selama masih memiliki payudara dan tidak sedang menjalani terapi penyembuhan (kemoterapi dan terapi hormon).

Bagi wanita yang dinyatakan hamil setelah terapi lumpectomy dan radiasi pada salah satu payudara, maka dapat meyiasatinya dengan menyusui mempergunakan payudara lain yang tidak sedang menjalani terapi. Biasanya payudara tersebut bisa memproduksi susu untuk memenuhi buah hati terkasih.

Tetapi bila ternyata dinyatakan harus menjalani kemoterapi saat sedang menyusui, maka sebaiknya hentikan kegiatan tersebut. Dikhawatirkan obat-obatan yang diminum akan mencemari air susu yang dikonsumsi oleh si kecil.

Tapi satu hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat untuk meminimalisasikan bahaya dari kanker payudara adalah dengan pengetahuan yang memadai, pemeriksaan berkala, dan
pelaksanaan serangkaian pengobatan yang diperlukan.

infobunda.com

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Filosofi Sapu Lidi (Menghindari Perpecahan)

''Dan, janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.'' (QS Ali Imraan [3]: 105).

Mari, kita mengingat perumpamaan tentang sapu lidi. Beberapa lidi yang disatukan, kemudian diikat bagian pangkalnya, dapat digunakan untuk bersih-bersih ketimbang hanya sebatang saja. Filosofi di balik perumpamaan itu tak lain adalah persatuan.

Kehidupan manusia dapat berjalan baik, sebagaimana sebuah sapu lidi, jika manusia mempererat ikatannya. Disadari ataupun tidak, manusia membentuk kumpulan berdasarkan ikatan tertentu. Umat Islam merupakan kumpulan dari para Muslim yang terikat oleh kesamaan akidah.

Menjadi ujian bagi akidah umat Islam manakala sebuah konflik memicu perpecahan di dalamnya. Akankah kita membiarkan perselisihan itu terus terjadi dan melemahkan kekuatan umat Islam? Apakah kita mengoreksi diri? Sudahkah akidah Islam dipegang teguh?

Akidah itu mewujud dalam keyakinan di hati, ucapan, dan tindakan. Konsekuensinya adalah bersedia menjadi insan yang bertakwa. Kuat lemahnya akidah tampak dari sejauh mana memosisikan perintah dan larangan-Nya.

Di sinilah letak fungsi koreksi, diperlukan orang lain untuk menilai perbuatan kita. Karena itu, ada kewajiban untuk saling menasihati (QS Al Ashr [103]:3). Hanya saja, manusia memang berbeda dengan lidi. Terdapat potensi perbedaan satu sama lain. Terkait hal ini, Sang Pencipta telah memberikan batas-batasannya.

Selama itu tidak mengutak-atik akidah yang sifatnya tidak dapat diganggu gugat, perbedaan tidak sepatutnya menjadi persoalan. Ketika akal manusia tidak digunakan untuk memikirkan kebenaran secara benar dan tindakan yang diambil tidak pula tepat serta memperturutkan hawa nafsu dengan enggan mendengarkan nasihat orang lain, perselisihan pun muncul yang mengakibatkan perpecahan.

Jika perselisihan itu timbul dan perpecahan umat ada di depan mata, satu-satunya jalan adalah kembali kepada akidah Islam. Sebagaimana lidi yang dengan pasrah menerima dirinya diikat, umat Islam seharusnya juga demikian, bersedia dan rela diikat dengan akidah.

Nasihat ini berlaku bagi semua pihak di dalam umat ini, baik aparat pemerintah maupun masyarakat umum. Akidah merupakan keterangan yang jelas dari Sang Pencipta. Tentunya, kita tidak ingin umat berselisih dan bercerai-berai, padahal akidah telah mengikat kita. Atau, maukah kita termasuk orang-orang yang disebutkan ayat di atas? Naudzubillahi min dzalik!




sumber : Republika

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Sumbang Kemiskinan Terbesar

Sektor pertanian , perkebunan, dan perikanan merupakan penyumbang terbesar bagi tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia. Di sisi lain, sektor listrik, gas, air minum, serta sektor keuangan, real estate, persewaan, dan jasa perusahaan merupakan dua sektor usaha yang tingkat kemiskinannya paling kecil.

Demikian disampaikan Peneliti Madya Senior Bank Indonesia, Sri Liani Suselo, dalam Seminar Hasil Penelitian Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia di Kantor Bank Indonesia Palembang, Rabu (29/10). Penelitian tersebut mengambil judul Kemiskinan di Indonesia: Pengaruh Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi.

Penelitian dilakukan pada tahun 2007, dengan menggunakan data Susenas BPS dan berbagai publikasi lainnya, dengan periode observasi 2004 hingga 2006. Gambaran deksriptif tentang kemiskinan di Indonesia dilakukan dengan penghitungan tingkat kemiskinan, dari sisi sektoral maupun regional.

Menurut Sri Liani, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkisar antara lima hingga enam persen per tahun, belum mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Pertumbuhan itu lebih ditopang oleh konsumsi daripada investasi.

Salah satu ukuran kemiskinan yang digunakan yaitu head count ratio (HCR ), yang merupakan perbandingan jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukkan, hampir di semua daerah, angka HCR sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan besar. Sebaliknya, angka HCR untuk sektor listrik, gas, air minum, serta sektor keuangan, real estate, persewaan, dan jasa perusahaan relatif kecil.

Oleh karena itu, langkah yang paling tepat untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan memberikan perhatian lebih pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Masih berdasarkan hasil penelitian, setiap pertumbuhan satu persen di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, akan mengurangi 7,4 persen kemiskinan di sektor tersebut, atau mengurangi 2,97 persen kemiskinan secara nasional.

Sri Liani mengatakan, sekitar 40 persen orang Indonesia bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. "Dengan diperhatikannya sektor pertanian, akan lebih banyak orang yang menikmati, dan pengurangan jumlah kemiskinan juga lebih banyak," ujarnya.

Pakar Ekonomi dari Universitas Sriwijaya, Sidik Susetyo mengatakan, pembahasan mengenai penanganan kemiskinan dalam penelitian itu belum tuntas. Kemiskinan yang dibahas juga masih sebatas kemiskinan umum, dan belum membahas kemiskinan antar daerah.

Kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

Read More..