WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

11.11.2008

Rahasia Barcode dan “Made In”

Seluruh dunia kini nampaknya mengambil jarak dengan produk (terutama susu atau makanan) buatan China . Ditengarai adanya ulah (apakah dari produsen atau dari retailer atau pihak tertentu lainnya) yang tidak menampakkan atau tidak menunjukkan ‘Made In China’ atau ‘Made In Taiwan’ karena takut produknya gak dibeli

Tapi dengan mudah kita bisa mengenali dari barcode-nya.
Barcode dengan awalan 690, 691 atau 692 adalah made in China .
Sedangkan barcode dengan awalan 471 adalah made in Taiwan .

Merupakan ‘hak azasi manusia’ untuk mengetahui hal ini, tetapi ‘pendidikan masyarakat’ tentang hal ini tidak dilakukan oleh pemerintah atau departemen terkait. Oleh karenanya kita harus menyelamatkan kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi.

00-13: USA & Canada

20-29: In-Store Functions

30-37: France

40-44: Germany

45: Japan (also 49)

46: Russian Federation

471: Taiwan

474: Estonia

475: Latvia

477: Lithuania

479: Sri Lanka

480: Philippines

482: Ukraine

484: Moldova

485: Armenia

486: Georgia

487: Kazakhstan

489: Hong Kong

49: Japan (JAN-13)

50: United Kingdom

520: Greece

528: Lebanon

529: Cyprus

531: Macedonia

535: Malta

539: Ireland

54: Belgium & Luxembourg

560: Portugal

569: Iceland

57: Denmark

590: Poland

594: Romania

599: Hungary

600 & 601: South Africa

609: Mauritius

611: Morocco

613: Algeria

619: Tunisia

622: Egypt

625: Jordan

626: Iran

64: Finland

690-692: China

70: Norway

729: Israel

73: Sweden

740: Guatemala

741: El Salvador

742: Honduras

743: Nicaragua

744: Costa Rica

746: Dominican Republic

750: Mexico

759: Venezuela

76: Switzerland

770: Colombia

773: Uruguay

775: Peru

777: Bolivia

779: Argentina

780: Chile

784: Paraguay

785: Peru

786: Ecuador

789: Brazil

80 - 83: Italy

84: Spain

850: Cuba

858: Slovakia

859: Czech Republic

860: Yugoslavia

869: Turkey

87: Netherlands

880: South Korea

885: Thailand

888: Singapore

890: India

893: Vietnam

899: Indonesia

90 & 91: Austria

93: Australia

94: New Zealand

955: Malaysia

977: International Standard Serial Number for Periodicals (ISSN)

978: International Standard Book Numbering (ISBN)

979: International Standard Music Number (ISMN)

980: Refund receipts

981 & 982: Common Currency Coupons

99: Coupons

Kayaknya yang menarik dibeli adalah produk dengan barcode berawalan 899 …

Salam

semoga bermanfaat

/theeqush.wordpress.com

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Krisis Keuangan, Indonesia Diperlakukan Tak Adil

Negara berkembang, termasuk Indonesia, diperlakukan tidak adil dalam krisis keuangan global saat ini. Mereka menghadapi kesulitan mendanai pembangunannya dari pasar ekuitas dan kredit internasional. Padahal, sebagian besar negara berkembang memiliki fundamental ekonomi yang baik.

Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal itu di tengah pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara kelompok 20 (G-20) di Sao Paulo, Brasil, Senin (10/11).

Indonesia menyampaikan beberapa usulan yang mendapatkan persetujuan dari anggota G-20 lain. Usulan itu kemudian masuk dalam komunike bersama G-20.

Pertama, Indonesia mengusulkan pendefinisian krisis yang terjadi saat ini sebagai krisis yang menyebabkan tidak berfungsinya pasar ekuitas dan kredit internasional. Kondisi itu diperparah adanya tren aliran modal masuk (capital inflow) ke negara maju.

”Akibatnya, negara-negara berkembang mengalami ketidakadilan karena, walaupun mereka sudah memiliki fundamental ekonomi dan kerangka kebijakan yang baik, tetap saja terkena imbas krisis keuangan. Itu bukan kesalahan mereka,” ujar Sri Mulyani yang menjadi pembicara utama dalam pertemuan ini bersama Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick.

Maka, Indonesia mengusulkan poin kedua, yakni pembentukan mekanisme pendanaan khusus untuk mendukung pembangunan negara-negara berkembang dalam mengatasi krisis global.

Krisis keuangan yang bermula di Amerika Serikat mulai berdampak ke negara berkembang, terutama setelah Presiden George W Bush memutuskan menalangi lembaga keuangan yang kolaps senilai 700 miliar dollar AS. Celakanya, sumber dana yang digunakan adalah hasil penerbitan obligasi negara AS.

Akibatnya, sebagian besar dollar AS akan tersedot ke Amerika. Negara seperti Indonesia yang juga kerap mencari dana pembangunan dari penerbitan surat utang global akan terkena dampak berupa peningkatan biaya imbal hasil dan tidak adanya pembeli yang mau mengambil obligasi itu.

Tokyo
Seiring dengan imbauan Menkeu di Sao Paolo, Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mulai mendekati empat lembaga yang paling menentukan dalam pencairan dana pinjaman murah di Jepang. Ini dilakukan agar Indonesia mendapatkan skema pinjaman lunak untuk membiayai APBN dalam kondisi krisis.

”Kami akan bertemu JFC (Japan Finance Corporation), JICA (Japan International Cooperation Agency), MOF (departemen keuangan), dan MOFA (departemen luar negeri) Jepang. Untuk mendapatkan pinjaman,” ujar Rahmat.

Jumlah dan persyaratan pinjaman khusus krisis yang akan diperoleh Indonesia akan sangat tergantung dari hasil pembicaraan awal dengan keempat lembaga tersebut.

Jepang merupakan kreditor utama Indonesia. Hingga Juni 2008, posisi utang luar negeri pemerintah yang diperoleh dalam bentuk yen Jepang mencapai Rp 247,998 triliun. Itu berarti pinjaman yen berada di posisi kedua terbanyak di bawah utang dalam dollar AS yang mencapai Rp 271,96 triliun.

Sumber : Kompas Cetak


[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Potret Buram Pertanian Indonesia

Oleh: Med Nurhindarno, SP.

Sebuah anugerah luar biasa dari Allah SWT yang telah memberikan kepada negeri ini kekayaan alam yang melimpah. Iklim tropis yang ada di Indonesia mendukung berkembangnya sektor pertanian dengan sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.Pada sektor pertanian inilah mayoritas penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya. Mulai dari sebagai petani produsen, pedagang pengumpul hingga pedagang eceran yang langsung berhubungan dengan konsumen. Akan tetapi faktanya, manisnya sektor pertanian saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja yang notabene merupakan pihak minoritas. Mereka adalah para pedagang/ penyalur produk pertanian. Sementara petani sebagai produsen masih belum dapat merasakan nikmatnya usaha mereka.

Oleh sebagian besar petani Indonesia, kegiatan pertanian masih dianggap sebagai rutinitas turun temurun. Petani masih belum berorientasi pada aspek bisnis untuk mendapatkan keuntungan besar.

Petani Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi dilematis. Sektor pertanian menjadi satu-satunya harapan sebagai sumber pemasukan bagi mereka dan keluarga. Akan tetapi ternyata pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. Setidaknya ada 4 faktor yang menjadi penyebab kenapa hal ini terjadi, diantaranya:

1. Penguasaan tanah
Kepemilikan tanah petani Indonesia sangat sempit sehingga mereka tidak mendapatkan keuntungan yang besar dari sektor pertanian ini. Sebagai gambaran, petani kita rata-rata hanya memiliki sawah dengan luas 0,5 ha. Ini sangat berbeda sekali dengan petani Thailand yang rata-rata memiliki luas sawah 4 ha. Apabila dibuat penghitungan berdasar produktivitas sawah dengan standar rata-rata per musim 4 ton per ha. Maka apabila rata-rata sawah yang dimiliki 0,5 ha berarti semusim petani panen 2 ton gabah kering panen (GKP). Rata-rata harga GKP Rp.2.000 per kg. Jadi selama satu musim (± 4 bulan) petani hanya mendapatkan Rp.4.000.000. Berarti Rp. 1.000.000 per bulan. Itupun belum dipotong dengan modal tanam berupa benih, pupuk, traktor untuk olah lahan ataupun tenaga yang dikeluarkan selama perawatan sawah. Bisa dibayangkan berapa total uang yang dibawa pulang petani untuk keluarganya.

Menilik mengenai penguasaan tanah, sesungguhnya banyak pula petani yang tidak memiliki lahan pertanian. Mereka umumnya hanya maro dengan pemilik tanah sebenarnya. Dewasa ini dengan barbagai krisis ekonomi yang makin kompleks petani banyak yang menjual tanah pertaniannya kepada para konglomerat dari kota-kota besar. Selanjutnya mereka hanya menjadi buruh tani saja (baca tulisan penulis ”menjadi buruh di rumah sendiri”). Pada kasus seperti ini, tentunya kondisi petani yang memiliki lahan meski cuma 0,5 ha lebih beruntung dibanding petani yang tidak memiliki lahan sama sekali.

2. Produktivitas Rendah
Masalah produktivitas dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya lahan, varietas, dan skill (keterampilan) petani. Tidak dipungkiri bahwa ada lahan yang memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Sehingga ada pengkelasan lahan. Lahan kelas A mempunyai potensi produktivitas yang tinggi. Selanjutnya disusul dengan kelas B, C dan seterusnya yang memiliki kualitas lebih rendah. Kualitas lahan ini dipengaruhi oleh kesuburan dan atau kandungan unsur hara pada tanah.

Jenis varietas tanaman juga memiliki peran besar dalam produktivitas tanaman. Kebanyakan petani belum begitu memperhatikan peranannya. Petani kadangkala masih asal dalam pemilihan jenis varietas. Bahkan banyak pula yang tidak mempedulikan varietas yang ditanam, yang penting mereka tanam padi. Entah itu dari varietas unggul atau tidak. Padahal dengan mengetahui jenis varietas yang ditanam, maka petani dapat memiliki gambaran tentang bagaimana resistensi tanaman yang akan ditanam terhadap hama dan penyakit tanaman, berapa rata-rata produktivitasnya, cara pemupukannya, pemeliharaannya, dan sebagainya. Dengan demikian petani dapat mengoptimalkan varietas yang ditanam dengan lahan atau lingkungannya.

Peran skill atau keterampilan petani juga tidak bisa dianggap remeh. Petani yang berpengalaman akan mampu mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya alam disekitarnya. Dengan kombinasi ketiga hal tersebut, yakni lahan yang subur, varietas unggul dan skill petani yang memadai maka produktivitas akan dapat ditingkatkan.

3. Serangan HPT
Serangan hama dan penyakit tanaman (HPT) sering menjadi momok besar bagi petani. Keberadaan serangan HPT tertentu pada tanaman dapat membuyarkan seluruh mimpi-mimpi petani. Besarnya harapan petani di awal musim tiba-tiba harus dihadapkan pada kenyataan. Serangan HPT dapat menurunkan produktivitas tanaman bahkan kadang sampai membuat petani gagal panen. Tetapi sebenarnya petani dapat meminimalisasi serangan HPT dengan melakukan pengantisipasian pemilihan terhadap jenis varietas yang ditanam atau menanggulanginya dengan pembasmian menggunakan pestisida. Akan tetapi petani kadang merasa dilematis, disatu sisi serangan HPT memerlukan pembasmian menggunakan pestisida dengan dosis tinggi tapi disisi lain penggunaan pestisida secara berlebihan dapat mengakibatkan hama menjadi resisten.

4. Kebijakan pemerintah
Tanah yang luas, produktivitas yang tinggi dan tiadanya serangan HPT belumlah cukup untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Masih ada faktor kunci lagi, yakni kebijakan pemerintah. Pemerintah merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap nasib rakyatnya, termasuk petani. Melalui kebijakan yang dikeluarkannya akan menentukan sejahtera tidaknya petani.

Berbagai contoh dapat menjadi bukti, diantaranya ialah kasus kedelai. Meskipun pengguna produk kedelai di negeri ini banyak tapi faktanya sedikit petani yang mau tanam tanaman ini. Permasalahannya bukan petani tidak memiliki skill melakukan budidaya terhadap tanaman ini atau lemahnya para peneliti dalam melakukan riset terhadap kedelai unggul tapi permasalahannya pada buruknya kebijakan pemerintah. Pemerintah tidak melindungi petani dengan kebijakan harga yang ideal.

Petani dibiarkan bertarung sendiri dengan petani luar negeri yang notabene dilindungi oleh aturan undang-undang yang dibuat pemerintahnya masing-masing. Sehingga wajar jika pasar di negeri ini banyak diserbu dengan bulir-bulir kedelai dari luar negeri terutama Amerika. Ketika beberapa waktu lalu harga kedelai mahal, petani Indonesia beranggapan jika mereka menanam tanaman ini maka mereka akan mendapat untung besar. Selanjutnya petani berbondong-bondong menanam kedelai. Tiba saat panen ternyata kedelai mereka tidak laku.

Ini baru satu contoh produk pertanian. Masih banyak produk-produk lain yang sangat bergantung dengan kebaikan kebijakan pemerintah. Misalnya bawang merah di Brebes. Petani seringkali mengalami kerugian akibat tidak memiliki bargaining position atas tanaman yang mereka tanam. Dalam penentuan harga bawang, mereka banyak ditentukan oleh para tengkulak. Mereka sama sekali tidak memiliki akses info terhadap harga real di pasaran.

Berbicara mengenai kesejahteraan petani sesungguhnya banyak faktor yang bertalian. Seperti mengurai benang kusut maka sesungguhnya masalah ini tidak bisa diselesaikan setangah-setengah. Penyelesaiannya harus secara integral. Berbagai pihak baik itu pemerintah, peneliti dan bahkan petani sendiri sama-sama memiliki peran penting.

pertaniansehat.or.id



[+/-] Selengkapnya...

Read More..

11.10.2008

Hati-hati Virus Obama di Inbox Anda

Demam Obama boleh jadi telah melanda dunia, menyusul kemenangan bersejarah calon presiden Demokrat itu pada Selasa lalu.


Kini, jutaan pengguna komputer terancam oleh virus Obama, beberapa perusahaan keamanan jaringan menyatakan akhir pekan lalu.

Pencipta virus tersebut berharap dapat mengeruk keuntungan dari begitu besarnya minat terhadap presiden terpilih Barack Obama, dengan limpahan pesan sampah yang katanya berisi berita kemenangannya.

Pesan itu menawarkan kepada pengguna hubungan ke video yang kabarnya berisi pidato kemenangan Obama. Padahal para pengguna diarahkan ke laman internet yang mengunduh program mata-mata, yakni mencuri informasi sensitif dari komputer pengguna.

Informasi ini kemudian dapat dipakai untuk mengakses rekening online, mencuri identitas dan memalsukan trasaksi kartu kredit.

"Para peretas (hacker) mengambil keuntungan dari masyarakat yang keranjingan Obama," kata Graham Cluley, konsultan teknologi senior pada SophoLabs, seperti dilaporkan DPA.

"Begitu banyak orang dilanda eforia atau tertarik pada pemilihan tersebut, sehingga mereka boleh jadi sangat rawan dengan ancaman ini. Kami berharap orang mulai menyadari untuk tak meng-klik tawaran-tawaran semacam ini," katanya. (*)

antara.co.id

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Dewa Ruci: Perjalanan Sufi

Oleh JALALUDDIN RAKHMAT

MENJELANG Bharatayudha, Prabu Dhuryudhana memanggil seluruh anggota Kurawa buat melakukan Sidang Istimewa. Dari perhitungan kertas, Kurawa lebih kuat dari Pendawa kecuali karena satu hal saja; Pendawa memiliki Bhima yang sangat sakti. Di samping sangat perkasa, Bhima juga ksatria yang jujur, lugu, dan kuat kemauan. Ia tidak bisa dibeli. Ia berpegang teguh pada keyakinannya.Bhima berkata, “Sing sapa becik, dhen beciki, sapa ala dhen alani, nadhyan bahu kanan-kering jen ala binuwang.” Supaya Kurawa menang, sidang memutuskan: Binasakan Bhima. Tapi, masalahnya, Bhima terlalu kuat untuk dikalahkan.

Dibuatlah sebuah skenario. Bhima harus dibuang. Caranya bagaimana? Bhima sangat hormat dan patuh kepada gurunya, Resi Dhurna. Resi Dhurna memerintahkan Bhima untuk mencari air kehidupan: Tirta Perwita, tirta prawita, atau tirto sucining ngaurip, tirta kamandalu. Amrtanjiwangi, amrta, atau tirta amrta. Menurut Sang Begawan, siapa saja yang dapat memperoleh air kehidupan ini, ia akan mencapai tingkat hidup yang sempurna. Ia akan memiliki pranawa—“ilmu kebebasan jiwa”. Ia akan memahami rahasia kejadian alam semesta dengan segala isinya. Ia akan “saestu sumerep purwa-wekasaning jagadh royo” atau ilmu tentang sangkan paraning dhumadhi. Bhima tidak boleh ragu-ragu dalam mencari tirta amrta ini, karena “jen rering rangu bade mboten sumerep sarto dhumugi telenging kawruh kasunyataan”.

Tirta amrta ini tidak mudah diperoleh. Ia berada di Gunung Candramuka, di Rimba Palasara. Tanpa ragu, Bhima berangkat, walaupun saudara-saudaranya menghalanginya. Tekadnya sudah bulat. Ia harus berkhidmat kepada gurunya. Ia memasuki gua di Gunung Candramuka itu. Di situ ia bertemu dengan dua raksasa: Rukmuka dan Rukmakala. Melalui pertempuran yang dahsyat, Bhima berhasil mengalahkan keduanya; yang ternyata kemudian -setelah mati- berubah menjadi Bhatara Indra dan Bhatara Bayu. Dan melalui suara batin, Bhima mendengar dari kedua dewa itu bahwa Dhurna sebenarnya berdusta. Tirta kehidupan itu tidak berada di Candramuka.

Bhima bergegas ke Ngastina. Dhurna berkata kepadanya, “O, anakku, hal ini tidak mengherankan. Memang kami sengaja, telah kurencanakan sedari semula. Sebenarnya kami hanya ingin mengetahui seberapa jauh kesanggupanmu pada umumnya. Tempat air hidup ini sebenarnya terletak di tengah-tengah rimba Palasari tadi, di dalam sebuah gua yang berbentuk ’sumur gumuling’ Silakanlah kembali mengambilnya dari dalam gua tersebut. ” Bhima kembali lagi.

Tetapi sebelum kembali, ia sekali lagi menghadap saudara-saudaranya, mohon doa restunya. Mereka meminta Werkudara untuk tidak berangkat. Tapi Bhima tidak menghiraukannya. Ia masuk ke dalam Gua Sigrangga, di tengah rimba Palasara. Di sini juga, alih-alih air kehidupan, Bhima bersua dengan seekor ular besar. Ular itu membelit tubuh Bhima dengan belitan yang sangat ketat. Ketika dengan “kuku Pancanaka” Bhima berhasil mengalahkannya, ular itu menghilang dan menjelma menjadi bidadari, Dewi Maheswari. Kali ini, Sang Dewi memberitahu putra kedua Pendawa itu bahwa air kehidupan sebenarnya tidak terletak di Gua Sigrangga.

Ia kembali lagi kepada gurunya. Seperti biasa, Pendeta Dhurna mengatakan bahwa ia hanya ingin menguji muridnya. Pada kali pertama, ia ingin menguji keikhlasannya; kedua, kesetiaannya; dan ketiga, ketetapan akan kesempurnaan hidupnya. Air kehidupan itu sebenarnya ada di dalam lautan selatan, yang penuh gelombang besar. Dalam perjalanannya menuju Laut Selatan, ia sampai di sebuah rimba belantara, yang penuh bahaya, Wana Sunyapringga. Di sini, ia tiba-tiba dicegat oleh empat saudara. Mereka menghalang-halangi maksud Bhima untuk menceburkan dirinya ke dalam samudra.

Keempat saudara itu adalah Anoman, kera yang berwarna putih; Jajagwreko, raksasa yang berwarna merah; Setubandha, gajah berwarna hijau; dan Begawan Maenaka, pendeta berwarna kuning. Bhima sendiri berwarna hitam.

Bhima menolak nasihat keempat bersaudara itu dengan mengatakan tekadnya untuk “nggebyur ing telenging samudro,….sanadhyan tumekeng antaka anetepi ugo janji kautaman.” Bhima mengusir mereka dalam pertempuran yang tidak kurang dahsyatnya. Bhima mengembalikan mereka ke tempatnya masing-masing. Lepas dari halangan saudara-saudaranya sekekuatan (tunggil bayu), Bhima melocat ke dalam lautan. Ia disambut dengan semprotan racun dari ular besar Nabatnawa. Bhima dapat menghindarkan bahaya bisa ular itu dengan aji Jalasengsara yang dimilikinya. Ia juga bisa berjalan di dalam dan di atas air laut. Segera terjadilah pertempuran mati-matian di antara Bhima dan Nabatnawa. Kemenangan -sudah dapat diduga- berada pada Bhima, tetapi ular yang terluka dengan Kuku Pancanakanya itu mengeluarkan banjir darah yang mencelup air samudra menjadi merah. Ketika Bhima mengambil air laut yang merah itu dan mempersembahkannya kepada gurunya sebagai air amrta, Resi Dhurna menolaknya. Ia mengatakan bahwa yang diberikan Bhima itu bukan amrta sejati, tetapi air yang sudah tercemari. Ia diperintahkan untuk terjun kembali.

Sekarang Bhima yang perkasa sudah hampir kehabisan tenaga. Ia diombang-ambingkan oleh gelombang samudra yang besar. Ia berulangkali dibenturkan ke batu karang yang keras dan tajam. Ia merasa terpuruk dan hampir mendekati ajalnya. Pada saat itulah Dewa Ruci muncul. Ia menaruh kasihan kepada Bhima yang sengsara. Ia mula-mula muncul sebagai cahaya yang terang benderang (mencorong manter sak sodho lanang). Setelah itu ia muncul sebagai anak kecil yang rupanya persis seperti Bhima. Dalam pertemuan itu terjadilah dialog yang sangat mistikal antara mereka.

Saya tidak bermaksud mengutip semua dialog ini, tetapi ingin menutup kisah singkat ini dengan mengutip sebagian kecil dialog seperti terdapat pada Tjeritera Dewa Rutji:

“Adaku pada tempat ini,” kata Dewa Rutji selandjutnja, ialah hanja untuk “mengejobungah” (rindu akan kegirangan, kesukaan, suka tjita).

“Mungkinkah keinginan tuan itu tertjapai pada tempat jang sunji senjap seperti ini?” Tanja Bima heran.

Djawab Dewa Rutji: “Kaki, ijo sedjatine bungah iku kang wus anggedekhake panarimo lan santoso. Margo ono ing paramean aku ora seneng, kekurangan aku ora nggrantes, tjatjad wus ndhak anggep pantes. Dhene kang ndhak pangan jen ono godong kumlejang kang tibeng ngarsaku, lamun sepen sepi.” (Ketahuilah, wahai anakku pada hakikatnja, sukatjita itu dapat memperbesar rasa “menerima” atau terima kasih (aanvaarden en berusten.) dan keteguhanku. Pada suatu pesta aku tidak merasa lebih senang lagi. Kekurangan dan kemiskinan, kemelaratan bagiku tidak berarti penderitaan atau kesedihan. Ilat (tjatjad) saya anggap tidak merugikan diriku. Makananku ialah amat sederhana, artinja sederhana sadja!).

Cerita Dewa Ruci diduga—menurut Prof. Dr. RM. Ng Purbotjaroko dan Dr. Stutterheim—ditulis kira-kira pada masa peralihan agama, atau pada awal tersebarnya Islam di Tanah Jawa. Cerita aslinya, yang dianggap Babon-nya, dinisbahkan kepada Mpu Ciwamurti. Tetapi naskah-naskah kemudian dihubungkan kepada Ajisaka, yang konon menjadi murid Maulana Ngusman Ngali, seorang penyebar agama Islam. Pada tangan Sunan Bonang, Serat Dewa Ruci yang asli itu diterjemahkan dari Bahasa Kawi ke dalam bahasa Jawa Modern. Terjemahan ini tersimpan di perpustakaan pribadi R. Ng. Ronggowarsito.

Siapa pun penulisnya, naskah Dewa Ruci yang kita ketahui sekarang, tampaknya telah diislamkan atau dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam, khususnya tasawuf. Orang hanya dapat memahami Dewa Ruci bila ia memiliki latar belakang ilmu tasawuf, dengan merujuk paling tidak pada karya-karya Al-Ghazali dan Ibn Arabi. Walaupun Prof. Dr. Ng. Purbotjaroko mengatakan bahwa nilai sastra dewa Ruci itu tidak besar dan nilainya sebagai buku tasawuf juga tidak begitu penting, bagi kebanyakan orang Jawa, terutama “angkatan tua”, ia dianggap sebagai sumber pokok ajaran Kejawen, sebagai rujukan untuk “ilmu kasampurnan” .

Dalam Cerita Dewa Ruci, sebenarnya tasawuf disampaikan dengan menggunakan “bahasa” orang Jawa. Secara hermeneutik, jika kita membaca Cerita Dewa Ruci dengan Vorverstandnis (preunderstanding) sastra modern, kita akan mengatakannya seperti Prof. Dr. Ng. Purbotjaroko. Tetapi bila preunderstanding kita itu dilandasi pada literatur sufi, kita akan melihatnya sangat sufistik. Sudah lazim dalam literatur sufi, para sufi mengajar lewat ceritera. Cerita itu diambil dari khazanah budaya bangsa yang dihadapi para sufi itu. Lihatlah, bagaimana Sa’di, Rumi, dan Hafez mengambil banyak cerita dari khazanah Persia untuk mengajarkan tasawuf.

R. Ng. Ronggowarsito, yang sempat mengakses Dewa Ruci itu di perpustakaannya, sering merujuk kepadanya dan sangat terpengaruh olehnya pada karya-karya sufistiknya. Sebagai misal, dalam Suluk Suksma Lelana, dikisahkan seorang santri yang bernama Suksma Lelana. Ia melakukan perjalanan panjang untuk mencari ilmu sangkan paran kepada seorang guru kebatinan yang bernama Syekh Iman Suci di arga (bukit) Sinai. Ia mengalami berbagai cobaan. Ia berhadapan dengan putri Raja Kajiman bernama Dewi Sufiyah, dengan dua orang pembantunya: Ardaruntik dan Drembabhukti. Menurut Dr Simuh, ketiga makhluk ini melambangkan tiga macam nafsu: Sufiyah, Amarah, dan Lawwamah. Para penafsir Dewa Ruci juga menyebut gua di Candramuka dengan dua raksasa di sana sebagai tiga macam nafsu. Ada juga yang menyebut Bhima dengan empat saudaranya (saderek gangsal manunggil bayu), sebagai perjuangan diri kita melawan empat nafsu—Lawwamah, Amarah, Sufiyah, dan Mutmainnah.

Dewa Ruci, Gilgamesh, Aleksander, dan Khidhir
Sangat tidak mungkin membahas penafsiran Dewa Ruci sebagai buku tasawuf di sini. Kita memerlukan bukan saja buku tersendiri untuk itu tetapi sebuah penelitian yang mendalam -boleh jadi dengan menggunakan pendekatan hermeneutik mutakhir (yang dikritik sangat nihilistik belakangan ini)- kepada teks Dewa Ruci. Apa yang saya sampaikan di sini hanyalah simplifikasi dari pemahaman saya yang juga sebenarnya sangat sederhana kepada Cerita Dewa Ruci.

Kisah pencarian air kehidupan bukan hanya ada di Jawa. Kisah ini bahkan bisa dilacak sampai setua kebudayaan Mesopotamia, pada bangsa Sumeria. Di kota kuno Uruk bertahta raja yang sangat perkasa, Gilgamesh. Ia tidak pernah mengalami kekecewaan kecuali ketika sahabatnya yang sangat dicintainya, Enkidu, meninggal dunia. “Seperti singa betina yang ditinggal mati anak-anak bayinya, sang raja mondar-mandir di dekat ranjang kawannya, meremas-remas rambutnya sendiri, minta anak buahnya membuat patung kawannya dan meraung-meraung dengan keras,” begitu tertulis dalam 12 bilah papan yang dikumpulkan dari fragmen Akkadia, kira-kira 1750 SM.

“Aduhai, biarlah aku tidak mati seperti sahabatku Enkidu. Derita telah merasuki tubuhku. Mati aku takut. Aku akan terus berjalan. Aku tidak akan mundur,” kata Gilgamesh sambil meneruskan perjalanannya mencari tanaman yang akan melepaskannya dari kematian dan mengantarkannya kepada keabadian. Hampir seperti Dewa Ruci, ia menempuh perjalanan yang berat dan berbahaya. Ia berhadapan dengan singa-singa yang buas, yang dapat ia hindari berkat bantuan Dewa Bulan. Ia pergi ke gunung di tempat mentari tenggelam. Kepadanya diperlihatkan kematian. Ia berjumpa dengan manusia kalajengking yang menjaga gua. Seorang di antaranya membukakan pintu gua. Gilgamesh dilemparkan ke dalam kegelapan. Habis gelap terbitlah terang. Ia sampai ke taman yang indah dan di tepi pantai ia berjumpa dengan putri yang misterius, Siduri. Sang putri melarangnya meneruskan perjalanan:

O Gilgamesh, whither do you fare?
The life you seek, you will not find
When the gods created man,
They apportioned death to mankind;
And retained life to themselves
O Gilgamesh, fill your belly,
Make merry, day and night;
Make of each day a festival of joy,
Dance and play, day and night!
Let your raiment be kept clean,
Your head washed, body bathed,
Pay heed to the little one, holding onto your hand,
Let your wife delighted your heart,
For in this is the portion of man

Tetapi Gilgamesh tidak ingin berkutat pada “the portion of man”. Ia ingin mencari jauh di luar itu. Ia ingin abadi. Putri itu mengantarkannya kepada tukang perahu kematian, yang pada gilirannya mengantarkannya ke lautan kosmis. Di situ ia berjumpa dengan Untuk-napishtim, yang hidup abadi bersama isterinya. Ia diberitahu bahwa tanaman keabadian itu terletak di dasar samudra kosmis. Ia harus memetiknya. Pohonnya berduri yang sangat tajam. Tak pernah orang datang untuk memetik tanaman itu, kembali ke pantai dalam keadaan selamat. Jika durinya mengenai tangan, tangan akan segera terpotong; tetapi bila tangan itu berhasil mencabutnya, ia akan hidup abadi. Singkatnya cerita, Gilgamesh berhasil memetiknya, membawanya ke pantai, dan -ketika ia beristirahat mandi sejenak- ular mencuri tanaman itu. Gilgamesh tidak bisa berusia panjang, tetapi ular bisa.

Lalu, lebih kemudian dari kebudayaan Sumeria, adalah kisah kepahlawanan Aleksander yang Agung dari Masedonia. Setelah berbagai penaklukannya yang menakjubkan, ia juga ingin mencari air kehidupan, yang akan memberikannya keabadian. Aleksander menempuh perjalanan panjang bersama tukang masaknya yang bernama Andreas. Setelah berkelana bertahun-tahun, akhirnya keduanya memutuskan untuk mengambil jalan terpisah.

Pada suatu tempat, di tepi sungai, Andreas berhenti untuk makan. Ia membuka bakul makanan, yang di dalamnya sudah disimpan ikan yang sudah dimasak. Tiba-tiba sepercik air mengenai ikan itu. Ikan melompat ke sungai. Andreas mengejar ikan itu dan akhirnya kecebur dalam air keabadian.

Kisah Aleksander ini disebutkan dalam Al-Quran sebagai kisah Zulqarnain. Kitab-kitab tafsir menjelaskan maksud perjalanan Zulqarnain ini sebagai upaya mencari air kehidupan. Kisah Zulqarnain ini dikisahkan segera setelah Tuhan bercerita tentang perjalanan Musa as untuk belajar kepada seorang manusia yang juga hidup abadi. Al-Quran tidak menyebutkan nama guru ruhani ini. Hadits menyebutkannya sebagai Khidhir:

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Jubayr: Aku berkata kepada Ibnu Abbas -Nauf al-Bikali menyatakan bahwa Musa, sahabat Al-Khidhr, bukanlah Musa dari Bani Israil. Ibn Abbas berkata: Musuh Allah itu berdusta. Diriwayatkan oleh Ubayy bin Ka’ab bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda: Musa berdiri menyampaikan khotbah di hadapan Bani Israil. Ia ditanya siapakah manusia yang paling berilmu. Musa menjawab, “Aku.” Allah memperingatkan dia karena ia tidak menisbahkan pengetahuan pada Tuhan semata. Allah mewahyukan kepadanya, “Di pertemuan di antara dua lautan ada hamba Kami yang lebih berilmu dari kamu.” Musa bertanya, “Ya Allah, di mana bisa kujumpai dia?” Allah berkata, “Bawalah ikan dan masukkan ke dalam wadah dan berjalanlah (sampai kamu kehilangan ikan itu)”.

Berangkatlah Musa beserta pembantunya -Yusya bin Nun, sampai mereka mencapai sebuah batu. Keduanya beristirahat dan tidur di atasnya. Ikan tergoncang dalam wadah dan terlempar ke dalam laut dan mengambil jalan ke laut seperti dalam terowongan (QS. Al-Kahfi; 61). Allah menghentikan arus air di kedua arah yang dibuat ikan itu, sehingga jalan itu mirip terowongan. Ketika Musa bangun, sahabatnya lupa menyebutkan ikan itu. Mereka melanjutkan perjalanan selama sisa hari itu dan sepanjang malam. Pada pagi harinya, Musa menyuruh pembantunya, “Bawalah makanan pagi kita. Sebenarnya kita sudah menemui kelelahan dalam perjalanan ini.” (QS. Al-Kahfi; 62).

Musa tidak kelelahan sampai ia mencapai tempat yang diperintahkan Allah untuk dicari Musa. Pelayannya berkata, “Ingatkah Anda ketika kita beristirahat di atas batu? Aku lupa pada ikan itu. Hanya Setanlah yang membuat aku lupa. Ikan itu sudah mengambil jalan ke laut dengan sangat mengherankan.” (QS. Al-Kahfi; 63). Adanya terowongan untuk ikan itu, bagi Musa dan pembantunya adalah hal yang sangat mencengangkan. Musa berkata: Itulah tempat yang kita cari. Jadi mereka kembali lagi, menapak tilas yang pernah dilewatinya (QS. Al-Kahfi: 64). Mereka kembali sampai mereka berjumpa dengan seorang berjubah.

JALALUDDIN RAKHMAT,
Dosen ICAS Jakarta dan pengasuh Pengajian Ahad Masjid Al-Munawarah, Yayasan Muthahhari Bandung

(Makalah ini disampaikan pada Seminar Tasawuf dalam Tradisi Jawa dan sekaligus ulang tahun Yayasan Tazkiya Sejati, yang dilaksanakan pada 5 Agustus, 2000 di Jakarta Design Center, Jakarta).

REFERENSI:
Dr.A. Seno-Sastroamidjojo, Tjeritera Dewa Rutji (Djakarta: Penerbit Kinta, 1967)
Joseph Campbell, Occidental Mithology: The Masks of God (New York: Penguin Books, 1976)
Imam Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (Jilid 6, hadits 249).
Dr.Simuh, Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita: Sebuah Studi terhadap Serat Wirid Hidayat Jati (Jakarta: UI-Press, 1988)

ahmadsamantho.wordpress.com



[+/-] Selengkapnya...

Read More..

The Study of Genetic Diversity and Relationships on Carica sp. By Means of Random Amplified Polymorphic DNA Analysis

Ahmad Satori, Sriani Sujiprihati, Sobir

ABSTRACT

The genus of Carica comprises 21 species, among them three species have been domesticated and cultivated. They are Carica papaya, Carica candamarcencis and Carica monoica.In Indonesia, two species have been cultivated viz. Carica papaya and Carica candamarcencis. In this study, four accessions of Carica papaya species and one accession of Carica candamarcencis species were analyzed using RAPD technique. We successfully amplified a total of 40 fragments from these DNA genome by using 6 random primers with GC base content ≥ 60% of each primer. The number of fragments of each primer ranged from 5 to 8 averaged 6.7 fragments per primer. Out of total fragments, 90% showed as polymorphic ranged from 5 to 8 on average 6 fragments per primer. A dendogram based on the UPGMA-link methode using Nei and Li similarity and Principal Component Analysis (PCA) plot separated the accessions into two main groups, the Carica papaya species on the one side and the Carica candamarcencis species on the other side. The result demonstrated that RAPD analysis was able to reveal genetic difference between Carica papaya and Carica candamarcencis species, as well as genetic diversity in Carica papaya species.

Key words: Carica papaya, Carica candamarcencis, Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD), Genetic diversity


Bul. Agron. (30) (1) 21 – 26 (2002)



[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Tips Tingkatkan IQ Si Kecil

Para ahli menyatakan bahwa ternyata nilai IQ (Intelligence Quotient) seorang anak dapat ditingkatkan melalui beberapa cara. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang, yang bisa dibentuk sejak dalam kandungan dan tahap awal masa tumbuh kembang si kecil. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ buah hati.

1. Konsumsi makan bergizi selama masa kehamilan

Jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan selama kehamilan, sangat disarankan untuk mengkonsumsi suplemen makanan yang mengandung kolin, untuk merangsang perkembangan otak janin.

Memperbanyak konsumsi makanan sea food, terutama ikan, dipercaya sangat baik untuk perkembangan IQ .


2. Berikan Air Susu Ibu (ASI)

Menurut analisa riset, beragam asam lemak yang terkandung dalam ASI diyakini mampu meningkatkan kecerdasan. Selain itu, aspek fisik dan emosional dalam proses menyusui dapat menciptakan perubahan permanen pada perkembangan otak si kecil.

Para peneliti juga mengindikasikan kegiatan pemberian ASI meningkatkan interaksi verbal antara ibu dan anak, sehingga membantu perkembangan mereka.
3. Perkenalkanlah permainan catur

Permainan strategi semacam ini mampu melatih kemampuan si kecil untuk menganalisa sebuah masalah dari berbagai sudut pandang. Kemampuan tersebut membantu si kecil dalam menentukan alternatif dan pemecahan dari masalah yang dihadapi.

4. Berikan Binatang Peliharaan

Semakin kuat keterikatan dan perhatian si kecil terhadap hewan peliharaannya, maka akan kemampuan kognitifnya semakin terasah dan bisa membantu meningkatkan nilai IQ.

5. Ajak si kecil untuk berlatih musik atau mengikuti kelas musik

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar musik memiliki perkembangan IQ yang lebih baik, peningkatannya bisa mencapai 7 hingga 9 poin dalam kurun waktu selama 1 bulan.


6. Kurangi hal-hal yang tidak memberikan pengaruh positif pada perkembangan otak si kecil

seperti misalnya orang-orang dewasa di sekitar si kecil yang menirukan bahasa bayi atau "baby talk" sangat tidak dianjurkan, karena hal tersebut bisa menjadi hambatan bagi si kecil dalam mengenali ragam kosakata baru. Selain pengaruh tontonan yang disajikan cukup mengkhawatirkan, terlalu banyak menonton acara televisi pun ternyata dapat menimbulkan efek depresi pada anak.

Infobunda.com

[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Kiat Mendapatkan Bayi Laki-Laki Atau Perempuan

Menurut dr UF Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), sebenarnya kelamin janin sudah terbentuk pada minggu ke-3 atau hari ke 21 setelah masa konsepsi. Kemudian, alat kelamin janin akan terus berkembang, dan umumnya pada minggu ke-21 kelamin sudah sempurna, ujarnya. Namun, menurut dr Bagazi, akurasi USG dalam memperlihatkan jenis kelamin bayi akan lebih optimal pada saat menginjak usia kehamilan 28 minggu atau sekitar 7 bulan. Mungkin, karena itulah ada mitos yang menyebutkan pantang bagi wanita hamil untuk membeli pernak-pernik bayi sebelum usia 7 bulan.

Menurut dr. Bagazi juga, sebenarnya tidak ada faktor-faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi jenis kelamin janin. Meski demikian, ada sejumlah kiat yang dapat diusahakan pasangan yang menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu, seperti :

1. Sistem kalender
Menentukan masa subur dengan menggunakan sistem kalender ada dua cara yaitu :
1. Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid
berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum
tanggal haid yang akan datang.
2. Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus
haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang,
dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut.
Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 8, diperoleh hari subur
pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus
terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 - 11 = 20, dan 26 - 8 = 18, jadi
masa subur berlangsung pada hari ke 18 sampai hari ke 20.

2. Metode lendir serviks
Dalam metode ini dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau
serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan
warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah pada saluran
kelaminya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara
memasukan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan
serviks itu dikeluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik sedemikian
rupa (pelan-pelan) sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan
dalam masa subur, bila sampai kira kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.

3. Intervensi/inseminasi
Memilih menggunakan cara ini, berarti Anda akan membutuhkan bantuan dokter. Istilah
yang cukup populer dalam merencanakan jenis kelamin dengan intervensi adalah
inseminasi. Dokter akan mengambil komponen sperma suami. Bila ingin anak laki-laki,
maka komponen sperma yang diambil adalah yang kemungkinan akan menjadi anak laki
laki. Kemudian, sperma yang telah dipilih itu disuntikkan ke dalam rahim istri, begitupun
sebaliknya bila menginginkan bayi perempuan. Meskipun pada banyak kasus cara ini cukup
berhasil, tetap saja kegagalan dapat terjadi.

4. Bayi tabung
Anda dapat menggunakan sistem Pre-implantation Genetic Diagnostic (PGD). Cara ini
cenderung lebih aman, karena dapat melakukan diagnostik mengenai faktor-faktor
kemungkinan adanya kelainan pada janin dan bagi ibu yang berisiko. Setelah itu, barulah
dilakukan screening. Selain dapat lebih memastikan jenis kelamin janin, juga dapat
memungkinkan terhindar dari berbagai kelainan. Di Indonesia, program bayi tabung
dilakukan menggunakan sperma suami, dan melalui rahim istri. Sehingga, bayi yang akan
dilahirkan benar-benar anak kandung dari pasangan yang bersangkutan. Program bayi
tabung dapat diikuti oleh siapapun, terutama bagi pasangan yang kesulitan memiliki anak.
Seperti kita ketahui, setiap kali ejakulasi, laki-laki normal mengeluarkan sperma 2 sampai 5 semprotan. Dalam durasi tersebut, sperma yang dihasilkan sekitar 2 sampai 5 cc. Sperma yang normal tiap cc mengandung 60 – 200 juta spermatozoa. Jadi setiap seorang laki-laki mengalami ejakulasi, 120 sampai 1 milyar sperma telah dikeluarkan dari tubuhnya.
Adapun sperma itu sendiri mempunyai dua gen yaitu, Androsperma yang juga disebut gen Y dan Gynosperma yang bisa kita sebut sebagai gen X. Gen Y adalah gen yang memungkinkan kita seorang ibu mengandung anak perempuan, sedangkan gen X adalah sebaliknya. Jika suami dan istri sama-sama dominan gen X nya maka kemungkinan besar, keduanya akan mempunyai anak perempuan. Tapi jika sang ayah dominan gen Y dan sang ibu gen X maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan adalah laki-laki.
Ciri-ciri spermatozoa:

Androsperma, membawa gen Y:
- Bergerak lebih lambat.
- Lebih mampu bertahan hidup lebih lama (berumur rata-rata kira-kira 2 sampai 3 hari).
- Lebih tahan dalam ‘suasana’ asam.
- Tidak tahan dalam ‘suasana’ basa.
- Memiliki Berat Jenis (BJ) lebih ringan.

Gynosperma, membawa gen X:
- Bergerak lebih gesit.
- Hidup lebih singkat (berumur rata-rata kira-kira hanya 1 hari saja)
- Tidak tahan dalam ‘suasana’ asam.
- Lebih tahan dalam ‘suasana’ basa.
- Memiliki Berat Jenis (BJ) lebih berat.

Tabel dibawah ini juga akan membantu untuk memprediksi jenis kelamin dari anak yang akan dilahirkan. Akurasi dari tabel dibawah telah dibuktikan oleh ribuan orang dan hal ini dipercaya sebagai 99% kebenarannya. Tabel ini diambil dari Royal Tomb dekat Peking, China. Original copy tersimpan di Institute of Science of Peking .

UMUR ISTRI (TAHUN)
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45



Keterangan : P = Perempuan L = Laki-laki

Penjelasan : Anda dapat memilih musim atau bulan yang Anda inginkan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan dengan berpedoman pada tabel di atas. Usia istri dari umur 18 sampai 45 tahun pada baris atas dari tabel, sedangkan kolom kiri dari tabel menunjukkan bulan pembuahan dari anak yang diinginkan.

Dengan berpedoman pada tabel di atas Anda akan dapat memilih waktu kapan harus berhubungan menurut jenis kelamin anak yang diinginkan. Jadi Anda dapat merencanakan untuk mempunyai anak laki-laki ataupun perempuan.

Contoh singkat : Jika istri berusia 27th dan bayinya dibuat pada bulan Januari, berdasarkan tabel di atas, bayi yang akan dilahirkan adalah perempuan. Tabel di atas didasarkan pada bulan proses pembuahan bayi, bukan kelahiran dari bayi.

Keterangan : Ahli - ahli genetika China telah meneliti dan menyajikan kembali tabel ini setelah terkubur lama di Royal Tomb selama 700 tahun yang lalu.

Tentu saja pilihan-pilihan di atas ditujukan bagi pasangan yang tidak mempunyai masalah dengan sistem reproduksinya. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, manusia boleh berusaha, tapi Tuhan juga yang menentukan.

Sumber: Berbagai sumber (infobunda.com)




[+/-] Selengkapnya...

Read More..

Faktor-Faktor Yang Menentukan Jenis Kelamin Pada Bayi

“Mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan sama saja.” Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? Bisa!

Usaha pertama yang harus dilakukan tentu saja dengan berdoa dan meminta langsung pada Sang Maha Pencipta. Cara lainnya, selalu berusaha dan berusaha terus sampai keinginan kita terkabul dan tentu saja dengan cara yang aman dan dihalalkan.

Secara ilmiah, penentuan jenis kelamin calon bayi sangat dipengaruhi oleh jenis kromosom yang berhasil menjangkau sel telur. Bila kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan lahir bayi perempuan. Sebaliknya, bila kromosom Y yang membuahi, maka akan lahir bayi laki-laki.

Sifat kromosom X berbeda dengan kromosom Y. Kromosom X, meski masa hidupnya lebih lama, tetapi memiliki kemampuan "berenang" lebih lambat dibandingkan dengan kromosom Y. Sedangkan kromosom Y itu perenang tangkas meski masa hidupnya lebih pendek.

Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menentukan jenis kelamin pada calon buah hati Anda, diantaranya:

1. Faktor makanan
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium
dan magnesium, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral
kalium dan natrium. Makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan
magnesium adalah: sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, ganggang laut,
kacang-kacangan, susu, dan lain-lain. Makanan yang banyak mengandung asam, kalium
dan natrium adalah daging, makanan laut (sea food), garam, teh, dan lain sebagainya..

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral,
dan magnesium. Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (lihat jenis makanan diatas).


2. Faktor waktu (kapan berhubungan)
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 2–3 hari sebelum ovulasi (masa subur).
Dengan demikian, hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sampai menunggu sel
telur terlepas dari ovarium. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur
dalam rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada
ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.

Bagaimana mengetahui periode masa haid? Pada saat temperatur atau suhu tubuh
meningkat. Anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai
record dan alatnya dapat dibeli di apotek-apotek.


3. Faktor penetrasi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga
diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus
berenang menuju sel telur.

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan,
sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.


4. Faktor Orgasme
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Secresi cairan yang keluar
dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan
mendorong aktifitas spematozoa Y.

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.


5. Faktor persiapan istri
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang
sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam
sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu
liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.


6. Faktor posisi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri
di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki
Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari
spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).

Dan bagaimanakah cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang wanita? Silahkan lihat keterangan di bawah ini:
* Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 05.
* Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 27.
* Rumus: (tanggal akhir setiap bulannya – tanggal awal setiap bulannya) / 2 = n;
* kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau
puncak masa suburnya seorang perempuan

Contoh:
(27 – 05) /2 = 11; 05 + 11 = 16, jadi…setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi.


Selamat Mencoba !!!


Sumber: infobunda.com

[+/-] Selengkapnya...

Read More..