WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

11.17.2008

PVT Diperlukan Sebagai Sistem Insentif untuk Breeder

Kebutuhan benih varietas unggul tidak dapat dipenuhi secara mendadak terutama apabila dibutuhkan varietas unggul baru, disebabkan selain pembuatannya membutuhkan waktu lama, biaya tinggi juga diperlukan keahlian dari para breeder.

Untuk itu sistem PVT diperlukan sebagai sistem pemberian insentif untuk para breeder dan industri benih, guna merangsang pemuliaan varietas unggul baru secara berkesinambungan. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Anton Apriyantono dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekjen Departemen Pertanian Hasannudin Ibrahim, pada seminar APEC internasional tentang sistem proteksi varietas tanaman, di Jakarta.

Diakui, sejak diimplementasikannya sistem PVT sampai sekarang telah menunjukkan peningkatan penggunaan sistem ini oleh para breeder dari tahun ke tahun, namun demikian kecepatannya masih relatif lambat dibanding jumlah varietas unggul yang beredar di negeri ini. Tapi trend peningkatan jumlah pendaftar dari tahun ke tahun menunjukkan semakin dimanfaatkannya sistem ini oleh stakeholder perbenihan nasional.

Di hadapan para delegasi lebih dari 16 negara ini, ia mengingatkan, peran benih menjadi sangat penting karena benih sebagai teknologi pembawa perubahan. Hal ini memungkinkan mengingat sifat genetiknya dapat menyelesaikan masalah mengenai ketahanan terhadap hama dan penyakit, pembawa sifat tahan terhadap genangan air atau bahkan membawa perubahan kualitas sesuai kebutuhan konsumen. “Dengan kondisi ini, kebutuhan petani terhadap benih varietas unggul semakin meningkat secara signifikan pula”, katanya.

Selain pemerintah mengoptimalkan sistem insentif untuk para breeder, katanya lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga memprioritaskan program pengembangan benih nasional, dengan mendorong tumbuh berkembangnya varietas unggul baru melalui “participatory plant breeding” dengan mengoptimalkan materi genetik lokal dan melibatkan petani sebagai pemulia alami dengan bimbingan para ahli.

Dengan model ini diharapkan varietas baru secara umum meningkat, sementara petani yang punya bakat alami akan mendapatkan hak kekayaan intelektual dari varietas baru yang dihasilkannya. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dengan dunia usaha/investor dalam upaya memproduksi dan mengkomersialkan varietas baru tersebut.

Sinartani.com

Artikel yang berhubungan