Ingin menjalani kehamilan dengan sehat, tenang dan bahagia? Yoga bisa memberikannya, lho. Tentu saja, ada aturan mainnya.
Ibu hamil memang “sarat” keluhan. Bisa jadi, fisik Anda yang “terganggu”, sehingga cepat capek, lesu, pegal-pegal, dan sesak napas. Atau, tiba-tiba saja Anda “jadi” si pencemas, sering murung, dan sedih tanpa sebab yang jelas. Tahukah Anda, semua ini sebenarnya terjadi akibat aktifnya hormon kehamilan? Meski tubuh mendadak jadi “gonjang-ganjing”, hormon kehamilan memang harus aktif untuk berlangsungnya kehamilan dan pertumbuhan janin Anda.
Hanya pasrah sajakah Anda dengan semua rasa tidak nyaman ini? Janganlah! Sebab, bukan cuma Anda yang jadi repot, si kecil dapat saja terganggu proses pertumbuhannya. Daripada pusing memilih seabrek cara untuk mengendalikan gangguan selama hamil, mengapa tidak coba saja beryoga?
Fisik oke, psikis juga oke!
Boleh dikatakan, yoga banyak sekali manfaatnya bagi ibu hamil. Di antaranya adalah:
• Rangkaian gerak dan postur yoga akan menyehatkan, menguatkan serta melenturkan tubuh. Tubuh Anda tidak saja bugar dan kuat, tetapi juga fleksibel dan elastis.
• Olah napas yang selalu menyertai setiap gerak dan postur yoga membuat tubuh memperoleh keseimbangan enerji, sehingga mampu menerima oksigen secara optimal. Kalau sudah begini, seluruh organ tubuh akan berfungsi sempurna.
• Teknik relaksasi yang juga selalu menyertai latihan yoga, ternyata mampu “menata” kegalauan perasaan yang sering datang “tanpa diundang”, seperti rasa cemas atau sedih, serta menggantinya dengan rasa tenang, bahagia serta bersikap positif.
Komunikasi dengan janin kian mesra
Ibu hamil yang tenang akan menerima dan membuka diri terhadap seluruh proses yang terjadi selama hamil hingga saat kelahiran. Nah, latihan napas dan konsentrasi dalam yoga, membuat Anda semakin “peka” pada setiap sinyal yang disampaikan janin Anda. “Komunikasi” antara Anda dan janin bisa terjalin dengan lembut dan mesra. Si kecil pun tumbuh semakin sehat. Tidak saja secara fisik, tetapi juga secara psikis.
Cuma itu? Tentu saja tidak. Komunikasi yang “manis” ini tidak saja membuat Anda dapat menjalani masa kehamilan dengan bahagia, namun bermanfaat pula menjelang persalinan. Tubuh dan jiwa Anda yang sudah terlatih dengan yoga dapat “bekerjasama” dengan janin menjelang hingga proses kelahiran. Kalau sudah begini, tidak ada lagi rasa takut atau rasa sakit dalam “kamus” Anda. Yang ada, hanyalah “menikmati pengalaman indah bersama” antara Anda dengan si buah hati yang akan segera hadir secara nyata.
Ini aturan mainnya!
Sebenarnya, semua ibu hamil yang sehat, tidak memiliki komplikasi apapun dalam kehamilannya, bisa ikut latihan yoga. Sekalipun, sebelumnya ia belum pernah melakukannya. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, yakni:
• Sebelumnya, berkonsultasilah dulu dengan dokter kandungan . Semua penjelasan dokter kandungan mengenai kondisi kehamilan Anda itu sebaiknya dibicarakan pula dengan pelatih yoga Anda. Dengan begitu, ia dapat mencari gerak yang paling pas, sesuai kondisi kehamilan Anda.
• Selalu melakukan latihan yoga di bawah pengawasan pelatih yang handal. Pelatih seperti ini bukan saja mampu melakukan setiap gerakan dengan sempurna, tetapi juga mengerti dan memahami falsafah yoga secara utuh. Ini berlaku juga pada mereka yang pernah beryoga sebelum hamil. Akan lebih baik lagi, bila pelatih Anda itu benar-benar memahami proses perubahan tubuh selama hamil.
Lalu, bagaimana bentuk latihannya? Latihan yoga bisa dilakukan 2-3 kali dalam seminggu dengan total waktu selama 30-45 menit setiap latihan. Setiap selesai melakukan satu posisi yoga, biasanya Anda diminta untuk memberi “jeda” (pause), dengan cara diam dan berkonsentrasi pada napas normal sekitar 10-20 detik. Setelah itu, baru Anda lanjutkan gerakan atau posisi berikutnya.
Nia L. Tobing
Konsultasi ilmiah dan konsultan gerak: Janet Wijaya/Intra Yoga – Natural Health-Beauty and Personal Growth
ayahbunda-online.com