WILUJENG SUMPING DI SITUS SATORI Poenya

9.22.2008

Nanas Deli Raksasa dari Tanah Datar


Rasa penasaran kian membuncah saat berita serupa datang dari Syahril Usman, mania buah di Medan. Itu nanas paling mahal yang pernah saya temui. Rasanya renyah dan manis, katanya. Dari cerita mulut ke mulut itulah Trubus berhasil mencicipi manisnya nanas raksasa berbobot 5 -6 kg itu.
Nanas jumbo itu memang menggoda setiap pelancong yang datang ke kota Medan. Kemarin saya baru saja mengantar rombongan Haryanto Dhanutirto (mantan Menteri Perhubungan RI, red ) ke Brastagi. Di tengah jalan bertemu nanas raksasa, kami langsung memborong, tutur Aling, panggilan akrab Syahril Usman.

Bobot buah yang mencapai 8 kg dan sosok memanjang 30 -45 cm itu memang tak lazim ditemukan pada nanas lain. Umumnya Ananas comosus berbobot 0,5 -2,5 kg, tergantung varietas. Satu-satunya nanas paling besar yang terkenal saat ini ialah nanas cayenne yang berbobot 2,2 -3,6 kg.

Nanas raksasa itu pertama kali Trubus temukan di kebun Aan, pemilik Metro Hortikultura, di Medan. Letaknya di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, sekitar 10 km ke arah selatan kota Medan. Siapapun pasti kecele saat pertama kali melihat sosok tanaman itu . Sepintas terlihat seperti 2 -3 batang rumpun nanas: yang satu berbuah besar dan sisanya belum berbuah.

Namun, begitu batang diangkat, ternyata rumpun itu 1 tanaman. Terlihat seperti 2 rumpun karena batang panjang, hampir 1 m. Akibatnya ? bagian batang menjalar di tanah karena keberatan buah. Baru sisanya tumbuh tegak seperti nanas yang lazim ditemukan di berbagai daerah. Di atas tangkai batang, terlihat sosok nanas raksasa yang disangga oleh turus bambu agar tidak rebah. Diduga bobotnya mencapai 8 kg. Sayang, rasa manis buah anggota keluarga Bromeliaceae itu tak bisa dicicipi karena belum matang.
Langka

Karena penasaran belum mencicipi, di atas Panther hitam yang dikemudikan A Siong, putera Aan, Trubus bergerak ke daerah sentra nanas. Lokasi terletak di Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, sekitar 35 km dari kota Medan ke arah selatan menuju Brastagi. Benar saja setelah berjalan sejauh 25 km, kios yang menjajakan nanas mulai terlihat. Sayang, tak satu pun nanas raksasa terlihat. Semua nanas yang digantung paling berbobot 1-2 kg.

Beberapa pedagang yang ditemui tak bisa menunjukkan nanas raksasa seperti yang diceritakan. Memang ada yang besar, tapi bukan milik kami. Inilah yang paling besar, kata seorang pedagang sambil menunjuk nanas berbobot 3 kg.

Di saat perburuan hampir gagal itulah muncul Mariana Beru Ginting, perempuan setengah baya, membawa gerobak sarat nanas. Cari nanas raksasa ya? Tadi sudah dipesan orang. Sudah dimasukkan ke dalam mobil, teriaknya. Mariana membandrol nanasnya Rp15-ribu per buah. Nanas lain, Rp2. 500 -Rp7. 000 per buah. Beruntung yang dimaksud pemesan ialah Aan. Ia telah datang lebih dulu memesankan buah khusus untuk Trubus.

Benar saja, buah berbobot 5 -6 kg itu rasanya luar biasa. Yang matang optimal, manis dan garing. Sedangkan, yang sudah terlalu tua manis berair. Menurut Mariana, nanas raksasa itu muncul 3 -4 tahun terakhir. Ketika itu ia membeli bibit nanas dari seorang tetangga yang berhasil memanen nanas raksasa 5 tahun lalu. Namun, lambat-laun nanas yang ditanam sang tetangga mengecil seperti nanas biasa.

Ketika ditanam oleh Mariana, bibit nanas kecil itu kembali menghasilkan buah berukuran jumbo. Menurut A Siong, besar kemungkinan mengecilnya ukuran nanas disebabkan unsur hara dalam tanah terkuras karena penanaman terus-menerus. Saat ditanam di lahan baru, sifatnya yang jumbo muncul lagi.
Nanas cayenne

Karena cerita dari Mariana tak dapat ditelusuri lebih jauh, hingga kini asal-usul nanas raksasa itu masih menjadi tanda tanya besar. Menurut Ir Fuad MMA, kepala seksi Pengembangan Produksi Padi, Palawija, Hortikultura, dan Mina Padi, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, di Medan dikenal 2 macam nanas. Yang pertama nanas simalungun dan kedua nanas tanei.

Disebut nanas simalungun karena berasal dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Ia terkenal karena ukurannya di atas rata-rata. Saya menduga nanas raksasa di Deli itu awalnya berasal dari Simalungun, katanya. . Nanas tanei, ukuran dan bobotnya hampir sama dengan nanas biasa, 1-2 kg per buah.

Titik terang datang dari Sobir PhD, kepala Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika, Bogor. Itu nanas smooth cayenne. Sama seperti yang dikembangkan di Lampung untuk nanas olahan, ujarnya. Menurutnya, tanah di Kabupaten Deli Serdang tergolong baru untuk kebun nanas. Tanah baru yang kaya unsur hara membuat nanas smooth cayenne tumbuh bongsor. Apalagi bila dilakukan pengaturan panjang batang dan jumlah ruas daun, ukuran buah dapat dimanipulasi hingga berbobot 8 kg. Itulah sebabnya, nanas di kebun Aan yang panjang batangnya mencapai 1 m dapat menghasilkan nanas superraksasa.

Menurut Sobir, smooth cayenne ialah varietas nanas asal Brasil yang populer untuk olahan. Rasanya manis dan banyak mengandung air. Kulit memiliki mata yang besar, tapi rata karena dangkal. Ciri lain, mahkota buah tak berduri. Ia cocok sebagai bahan nanas kalengan, sirup, dan sari buah. Walau begitu, smooth cayenne yang disukai industri terbatas pada nanas berukuran kecil, 1,3 -1,5 kg. Kalau sudah terlalu besar, tak cocok lagi dikalengkan. Banyak bagian buah yang terbuang, ujarnya.

Munculnya nanas raksasa dari Deli Serdang tentu menjadi kabar baik. Ia cocok ditanam di pekarangan sebagai tanaman koleksi. Sebagai hobi bisa menjadi kebanggaan pemiliknya, kata Sobir. Di sisi lain, kenyataan itu menjawab teka-teki pekebun nanas di berbagai sentra - seperti Prabumulih, Sumatera Selatan - yang mengeluh karena produksi nanas menurun. Di lahan yang dipakai terus-menerus, nanas sebesar apa pun, akan mengecil karena pasokan hara tak mencukupi.


Dari: Trubus


Artikel yang berhubungan