Bila Anda termasuk orang yang menunggu-nunggu datangnya hari gajian agar pundi-pundi uang di rekening terisi, Anda tak sendirian. Hampir separuh karyawan, menurut survei yang dilakukan oleh careerbuilder.com, hidup hanya mengandalkan gajinya.
Ketika ditanya soal tabungan, mayoritas menjawab tidak punya, bila ada yang punya, sebanyak 34 persen menjawab jumlah tabungannya tak sampai 100 dollar AS. Sementara itu dua dari tiga karyawan yang disurvei mengaku setiap bulannya membuat anggaran pengeluaran, tapi 19 persen menjawab sering tidak cukup menutupi biaya sehari-hari.
Yang mengherankan, bukan hanya karyawan yang bergaji pas-pasan saja yang merasa tak punya kesejahteraan finansial. Mereka yang bergaji cukup besar pun mengaku di akhir bulan, dana di kantong hanya pas-pasan. Gambaran tersebut tampaknya juga banyak dialami oleh mayoritas karyawan di Indonesia.
Untuk memiliki keuangan yang sehat, sudah saatnya Anda memeriksa ke mana "larinya" gaji yang selama ini diterima. Berikut beberapa faktor pengeluaran yang perlu dievaluasi.
Utang
Melunasi utang merupakan salah satu kewajiban yang perlu dipenuhi setiap bulannya agar Anda tidak tercekik oleh bunga utang yang tinggi. Namun, bila pengeluaran Anda lebih besar untuk membayar utang, coba diingat kembali mengapa Anda sampai berutang. Bila total utang Anda terlalu besar, bisa jadi penghasilan kita tak akan cukup untuk membiayai pengeluaran lain. Idealnya, total seluruh utang kita tidak melebihi dari 30 persen penghasilan.
Biaya kecil-kecil
Pos pengeluaran untuk membayar cicilan angsuran, serta belanja bulanan, mungkin sudah dimasukkan dalam anggaran pengeluaran Anda. Tapi jangan lupa untuk memasukkan pengeluaran yang sifatnya kecil-kecil, seperti membeli majalah atau koran, membeli snack di kantor, ke salon, beli CD, dan sebagainya. Meski jumlahnya kecil tapi bila dikumpulkan dananya besar juga. "Buatlah anggaran belanja lalu tulis dengan rinci semua pengeluaran tiap bulan. Bandingkan, pasti ada yang membuat Anda kaget," kata Lisa R.Featherngill, konsultan finansial.
Makan di luar
Salah satu alasan mengapa kita sering tak bisa menyisihkan uang untuk ditabung adalah terlalu sering makan di luar. Sebenarnya bila kita mau sarapan dan makan malam di rumah, pasti uang tak akan cepat habis begitu saja.
Namun, selalu ada hal yang jadi alasan untuk memboroskan uang dalam hal makanan. Jalanan macet, bangun kesiangan dan tak sempat membuat sarapan, atau jam meeting molor, dan masih banyak lagi penyebab kita lebih suka jajan di luar. Sesekali mungkin tak mengapa, tapi hitung berapa uang yang kita habiskan tiap bulannya untuk pos pengeluaran tersebut.
Tak punya dana darurat
Penghasilan bulanan seharusnya memang digunakan untuk membiayai pengeluaran bulanan, sedangkan untuk pengeluaran yang sifatnya tak terduga atau tidak rutin, ambillah dari dana darurat. Karena itulah, buatlah pos pengeluaran untuk dana darurat ini yang jumlahnya minimal tiga kali jumlah biaya pengeluaran Anda. Taruhlah dana ini dalam rekening agar Anda bisa dengan cepat mengambilnya saat dibutuhkan. Dengan cara ini, pengeluaran Anda tak akan terganggu oleh pengeluaran tak terduga.
Kompas.com